TANTANGAN AKUNTAN
Sekarang kita menduduki jaman globalisasi yang diduduki oleh modernisasi. Tak luput juga, teknologi informasi telah berkembang demikian pesatnya dan membawa dampak yang signifikan dalam segala aspek kehidupan.
Dewasa ini teknologi informasi bagi bisnis muncul dalam berbagai bentuk. Teknologi informasi yang terintegrasi seperti internet telah memperkuat kenyataan bahwa teknologi informasi telah menyatu dengan dunia bisnis. Salah satu contohnya adalah akuntansi. Dengan banyaknya isu bahwa dengan beberapa tahun kedepan banyak tantangan yang harus dilewati dan dipikirkan dari sekarang mengenai seorang akuntan yang akan digantikan oleh robot. Namun pada dasarnya, sistem pemrosesan informasi akuntansi berbasis komputer telah banyak diaplikasikan pada berbagai organisasi dengan tujuan untuk memberikan kemudahan bagi para akuntan dalam menghasilkan informasi yang dapat digunakan dalam pengambilan keputusan. Jadi dapatlah dikatakan bahwa pemanfaatan teknologi informasi dapat mendukung pertukaran data dan informasi serta penyaluran informasi secara cepat, tepat, dan akurat.
Seperti yang sudah dikatakan lewat web lain bahwa saat ini profesi akuntan mengalami perkembangan yang sangat pesat seiring dengan tuntutan masyarakat di sektor usaha dan pemerintahan semakin tinggi. Sebagai seorang yang profesional dibidangnya, maka seorang akuntan harus dapat mengembangkan karirnya di berbagai bidang, seperti bidang pendidikan, keuangan, manajemen, teknologi informasi, serta penyusunan laporan keuangan. Akuntan juga dapat mengembangkan profesinya sebagai akuntan publik dan membuka kantor akuntan public. Dalam menghadapi persaingan global, terutama dalam level Asia Tenggara, Indonesia harus mempersiapkan diri sebaik mungkin. Negara-negara yang tergabung dalam ASEAN akan memasuki era baru dalam bidang perekonomian, terlebih di area pasar bebas dengan membentuk Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Tentunya ini memberikan tantangan tersendiri bagi akuntan, dan ini akan semakin berat bagi mereka yang tidak memiliki skill yang memadai. Kemampuan berbahasa asing, kecepatan mengelola teknologi, dan etos kerja yang tinggi adalah modal soft-skill yang harus dimiliki untuk menghadapi MEA.
Saya selaku calon akuntan, saya harus mempersiapkan diri dengan sebaik mungkin dan sebisa mungkin tidak melewatkan sedikit teknologi di depan mata. Akuntan sendiri pun harus mempersiapkan diri dengan mengikuti sertifikasi profesi. Melalui sertifikasi profesi ini, akuntan Indonesia didorong untuk kreatif, inovatif, terampil, dan memiliki daya saing yang tinggi. Pengetahuan dan skill yang dibutuhkan oleh akuntan profesional akan terus berkembang dengan pesat. Peran organisasi profesi sangat penting dalam menghadapi tantangan ini. Akuntan Indonesia harus siap dan mampu menjadi tenaga yang handal dan mampu bersaing di tingkat internasional. Jika nanti tahun kedepannya benar digantikan oleh robot, menurut saya tidak seutuhnya digantikan dengan semua robot karena ada beberapa hal yang tidak bisa dilakukan olehnya. Dalam hal lain, para akuntan harus siap menghadapi era komputerisasi. Menurut hooper, menyarankan para akuntan untuk focus kepada aspek humanis seperti sales, leadership, dan client relationship management. Ketiga hal ini sangat sulit untuk dikomputerisasi sehingga dapat meningkatkan daya saing akuntan. Jadi saya selaku calon akuntan mendengar bahwa sudah tidak ada peluang bagi akuntan itu benar adanya namun kan tidak semuanya benar digantikan oleh robot. Menurut saya pun akuntan juga tidak akan tersingkir dan akuntan ditegaskan untuk menguasai teknologi.
Pada demikian, ilmu akuntansi bukan sekedar ilmu yang statis namun ia pun dinamis. Menurut web sebelah mengatakan bahwa "Hal ini terlihat dari bagaim,ana para kuntan tidak terlalu mempersalahkan kemungkinan komputerisasi yang didengungkan oleh para insinyur.". Hal lain pun akuntan tidak selalu berpaku pada pencatatan laporan, namun akuntan juga dituntut memiliki pemahaman mendalam mengenai startegi pengambilan keputusan, professional judgment, serta analisa terhadap kondisi keuangan. Pada dasarnya hal tersebut susah untuk dipahami oleh robot. Dengan kemajuan teknologi bukan berarti perusahaan tidak membutuhkan akuntan, akan tetapi perusahaan tetap membutuhkan namun dengan fungsi yang berbeda bukan dengan pencatatan laporan lagi.
Comments
Post a Comment